Rekomandasi Ikan Untuk di Konsumsi Penderita Stroke

Rekomandasi Ikan Untuk di Konsumsi Penderita Stroke

Penderita stroke juga dapat mengadopsi pola makan sehat untuk mendukung pemulihan dan kesehatan mereka, Dari artikel sebelumnya yang membahas buah-buahan untuk penderita stroke, saat ini kita akan membahas tentang ikan berlemak yang bagus dikonsumsi bagi penderita stroke maupun untuk mencegahnya. berikut adalah daftar ikan berlemak yang baik untuk penderita stroke : 

Ikan Salmon

Ikan salmon merupakan sumber makanan yang kaya akan nutrisi yang didalamnya memiliki beberapa manfaat bagi penderita stroke. Beberapa kandungan penting dalam ikan salmon yang dapat berkontribusi terhadap kesehatan penderita stroke meliputi:

  • Asam Lemak Omega-3: Ikan salmon adalah sumber yang sangat baik dari asam lemak omega-3, terutama asam eicosapentaenoic (EPA) dan asam docosahexaenoic (DHA). Omega-3 memiliki sifat antiinflamasi dan dapat membantu mengurangi peradangan dalam pembuluh darah, yang dapat bermanfaat bagi mereka yang telah mengalami stroke.
  • Perlindungan terhadap Penyumbatan Pembuluh Darah: Omega-3 dapat membantu mengurangi risiko pembentukan bekuan darah (trombosis) dan menghambat pengerasan arteri (aterosklerosis), yang merupakan faktor risiko utama untuk stroke.
  • Penurunan Tekanan Darah: Kandungan omega-3 dalam ikan salmon juga dapat membantu menurunkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko stroke. Memelihara tekanan darah yang sehat dapat membantu mencegah stroke.
  • Fungsi Kognitif: DHA, salah satu jenis omega-3 dalam ikan salmon, memiliki peran penting dalam perkembangan dan fungsi otak. Ini dapat membantu dalam pemulihan dan pemeliharaan fungsi kognitif setelah stroke.
  • Antiinflamasi: Kandungan antiinflamasi dalam ikan salmon dapat membantu mengurangi peradangan yang terkait dengan stroke, yang dapat merusak jaringan otak.

Mozaffarian dan Wu (2022), membahas manfaat asam lemak omega-3 pada penyakit kardiovaskular. Jurnal yang disusunya mencakup berbagai aspek, termasuk faktor risiko, jalur molekuler, dan peristiwa klinis yang terkait dengan penggunaan asam lemak omega-3 yang terkandung dalam ikan salmon.

Beberapa poin penting yang dibahas dalam penelitiannya meliputi:

Pengaruh Omega-3 pada Faktor Risiko Kardiovaskular, dimana didalam jurnal tersebut membahas bagaimana konsumsi asam lemak omega-3 dapat memengaruhi faktor risiko seperti tekanan darah, kadar lipid darah (misalnya, kolesterol), dan gula darah.

Mekanisme Molekuler, dijelaskan bahwa mekanisme molekuler melalui mana omega-3 bekerja dalam tubuh untuk melindungi atau memengaruhi penyakit kardiovaskular. Ini bisa melibatkan peran omega-3 dalam peradangan, fungsi pembuluh darah, atau metabolisme lemak.

Peristiwa Klinis, didalamnya dibahas hasil klinis dari penelitian terkait dengan penggunaan omega-3, seperti penurunan risiko serangan jantung atau stroke.

Ikan Tuna

Ikan tuna memiliki banyak manfaat bagi penderita stroke. Beberapa manfaat dari kandungan ikan tuna untuk kesehatan tubuh secara umum juga dapat memberikan manfaat tambahan kepada penderita stroke. Menurut penelitian yang dilakukan oleh American Heart Association (AHA) pada tahun 2002, mengkonsumsi ikan yang tinggi omega-3, seperti ikan tuna, dua kali seminggu dapat membantu mengurangi risiko gagal jantung, penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke iskemik. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa mengganti tiga persen protein dari daging olahan dengan ikan dapat menurunkan 31 persen risiko kematian akibat komplikasi jantung atau stroke. 

Ikan seperti tuna mengandung asam lemak omega-3 yang penting bagi tubuh dan otak. Asam lemak omega-3 dapat menurunkan kadar trigliserida, menurunkan tekanan darah, meningkatkan kadar kolesterol baik di dalam tubuh, menjaga arteri dari kerusakan, dan mencegah penumpukan plak yang dapat menyumbat dan mengeraskan arteri Selain itu, ikan tuna juga mengandung vitamin D yang baik bagi tubuh. Kekurangan vitamin D dapat memicu risiko terjadinya penyakit jantung, diabetes, demensia, dan penyakit autoimun.

Beberapa hsdil studi yang lain juga menunjukkan bahwa konsumsi ikan yang kaya akan asam lemak omega-3, seperti ikan tuna, dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi risiko demensia, meningkatkan kesehatan otot, mengontrol kadar gula darah, meningkatkan sistem imun tubuh, meningkatkan kesehatan mata, serta meningkatkan kekuatan tulang.

Namun, penting untuk dipastikan bahwa ikan tuna akan dimasak dengan cara yang tepat. Menggoreng ikan tuna dapat menyebabkan kandungan omega-3 dan vitamin D dalam ikan tersebut menurun. Merebus, mengukus, atau memanggang ikan tuna menjadi cara memasak yang lebih baik dalam menjaga kandungan nutrisinya yang dikandungnya.

Ikan Sarden

Berikut adalah beberapa manfaat ikan sarden untuk penderita stroke:

Membantu menurunkan risiko serangan stroke lagi. Asam lemak omega-3 dapat membantu menurunkan tekanan darah, menjaga kadar kolesterol, dan mengurangi peradangan. Hal ini dapat menurunkan risiko terjadinya aterosklerosis, yaitu kondisi penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan plak. Aterosklerosis merupakan salah satu faktor risiko stroke.

Membantu pemulihan fungsi otak. Asam lemak omega-3 dapat membantu meningkatkan fungsi otak, termasuk memori, konsentrasi, dan kemampuan berpikir. Hal ini dapat membantu penderita stroke untuk lebih cepat pulih dari gejala stroke.

Mencegah komplikasi stroke. Asam lemak omega-3 dapat membantu menurunkan risiko komplikasi stroke, seperti penyakit jantung, stroke kedua, dan demensia.

Rekomendasi Konsumsi Ikan Sarden untuk penderita stroke adalah 3-4 porsi per minggu. Satu porsi ikan sarden berukuran 3 ons (85 gram). Ikan sarden dapat dimakan dalam berbagai bentuk, seperti segar, kalengan, atau asap. Ikan sarden kalengan merupakan pilihan yang praktis dan mudah ditemukan. Namun, perlu diingat bahwa ikan sarden kalengan biasanya mengandung sodium yang tinggi. Oleh karena itu, penderita stroke sebaiknya memilih ikan sarden kalengan yang rendah sodium.

Ikan Makarel

Ikan mackerel merupakan salah satu jenis ikan yang kaya akan asam lemak omega-3, terutama EPA (asam eicosapentaenoic) dan DHA (asam docosahexaenoic). Asam lemak omega-3 telah dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk potensi manfaat bagi penderita stroke. Beberapa studi ilmiah dan penelitian telah mengungkapkan potensi dan manfaat dari ikan ini, antara lain:

Anti-inflamasi: Asam lemak omega-3 memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Ini penting karena peradangan dapat berperan dalam perkembangan stroke.

Perlindungan terhadap Pembekuan Darah: Omega-3 dapat mengurangi kemungkinan pembentukan bekuan darah (trombosis) dengan mengurangi kekentalan darah dan meningkatkan aliran darah.

Peningkatan Fungsi Pembuluh Darah: Omega-3 dapat membantu memperbaiki elastisitas pembuluh darah, yang dapat membantu mengurangi tekanan darah tinggi, salah satu faktor risiko utama stroke.

Fungsi Otak yang Lebih Baik: DHA, salah satu jenis omega-3, penting untuk perkembangan dan fungsi otak yang optimal. Ini dapat berkontribusi pada pemulihan yang lebih baik setelah stroke.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal "Stroke" pada tahun 2012 menemukan bahwa orang yang mengonsumsi ikan mackerel setidaknya dua kali seminggu memiliki risiko stroke yang lebih rendah 30% dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsi ikan mackerel. Studi ini melibatkan lebih dari 10.000 orang dewasa selama 12 tahun. Dalam jurnal "Circulation" pada tahun 2016 juga menemukan bahwa orang yang mengonsumsi ikan mackerel setidaknya dua kali seminggu memiliki risiko stroke iskemik yang lebih rendah 22% dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsi ikan mackerel. Stroke iskemik adalah jenis stroke yang paling umum, terjadi ketika aliran darah ke otak terhambat. Pada jurnal "Nutrition, Metabolism and Cardiovascular Diseases" pada tahun 2018 menerangkan dalam jurnalnya bahwa orang yang mengonsumsi ikan mackerel setidaknya dua kali seminggu memiliki risiko stroke fatal yang lebih rendah 42% dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsi ikan mackerel.

No comments: