Kedudukan, Peranan dan Tugas Psikologi Perkembangan Dalam Pendidikan

Kedudukan psikologi perkembangan dalam pendidikan

Kehidupan manusia tidka pernah terlepas dari masalah belajar. Masalah belajar ini menyangkut pula masalah pendidikan dan perkembangan. Perkembangan dimulai sejak masa prenatal, masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa danusia lanjut. faktor yang mempengaruhi perkembangan anak adalah faktor lingkungan, faktor pembawaan, dan faktor psikologis. Faktor lingkungan misalnya : gizi. Anak yang kekurangan gizi akan terganggu pertumbuhannya sehingga perkembangannya juga tidak optimal. Faktor bawaan misalnya : intelegensi. Anak dengan intelegensi rendah akan mengalami hambatan dalam perkembangannya, sebaliknya anak dengan intelegensi tinggi akan cepat perkembangannya. Faktor psikologis misalnya kurang kasih saying, perhatian dan emosi. Kurangnya kasih saying dapat mengganggu perkembangan anak. Anak-anak bermasalah misalnya, banyak berasal dari keluarga yang retak (broken home) yang disebabkan oleh perceraian orang tua, adanya orang tua tiri, diasuh oleh orang pengganti, dan sebagainya.

Psikologi perkembangan memberikan deskripsi tentang bagaimana perkembangan fisik, motoric, kognitif, emosi dan social, pada setiap tahap perkembangan yaitu pada masa prenatal, masa bayi, masa kanak-kanak, masa sekolah, masa remaja, masa dewasa dan masa usia lanjut. Pendidikan yang tidak mengetahui psikologi perkembangan tentunya akan mendapatkan kesuitan dalam mendidik anak. Dengan demikian psikologi perkembangan mempunyai kedudukan sentral dalam pendidikan karena masalah perkembangan pada dasarnya tidak terlepas dari masalah belajar dan pendidikan. Kedudukan psikologi perkembangan ini amat penting bagi seluruh jajaran penyelenggara pendidikan baik formal maupun non formal terutama dalam perencanaan pendidikan, pelaksanaan pendidikan, evaluasi pendidikan, maupun dalam pencapaian tujuan pendidikan.

Peranan psikolgi perkembangan dalam pendidikan

Psikolgi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari perilaku individu dalam perkembagan yang mencakup periode masa kanak-kanak, remaja , dewasa sampai usia lanjut. supaya pendidik dapat bertindak sesuai dengan keadaan psikologi anak didiknya, dia perlu tahu bagai mana perkembangan itu terjadi, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya, bagai mana sifat-sifat individu pada masa-masa perkembangan tertentu dan sebagainya. Di sini psikologi perkembangan berperan agar seorang pendidik dapat mengetahui bagaimana secara operasional masing-masing tahap perkembangan sehingga dapat membantu perkembangan peserta didiknya sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. Sebagai ilustrasi misalnya :
  1. Perencanaan pendidikan dapat didasarkan atas bakat, keterampilan dan kecerdasan anak.
  2. Pendidik yang mengetahui setiap tahapan perkembangan, dapat membantu menyiapkan siswa untuk tahapan berikutnya.
  3. Perkembangan fisik, kecerdasan, dan kepribadian awal memberi petunjuk tentang apa saja yang dapat dikerjakan anak ketika dia dewasa. Petunjuk ini dapat digunakan orang tua dan guru untuk merencanakan pendidikan bagi pekerjaan anak kelak.


Fungsi Psikologi perkembangan dalam pendidikan

Psikologi perkembangan memberikan acuan bahwa pendidikan sesuai dengan perkembangan anak. Dengan memahami secara jelas Psikologi Perkembangan serta mengenal perbeadaan-perbedaan kemampuan individual (individual differences) maka kita dapat memperlakukan anak sesuai dengan kemampuan dan menggunakan cara-cara mendidik (mengajar) yang sesuai dengan perkembangan anak pula, jangan sampai pendidikan melampaui tingkat perkembangan dan tuntutan perkembangannya, sehingga tujuan pendidikan itu sendiri malah tidak atau kurang tercapai. Hal ini sering kita lihat dalam praktik pendidikan, misalnya : Beban kurikulum terlalu berat bagi siswa SMA atau SMP yang masih remaja, sehingga kurikulum perlu diperbaiki.

Psikologi perkembangan juga berfungsi dalam membantu mendiagnosis masalah-masalah yang mungkin terjadi dalam perkembangan seseorang. Pada kenyataannya seorang pendidik sering menemui peserta didik yang bermasalah namun tidak dapat menemukan penyebab permasalahan yang dihadapi peserta didiknya. Dengan mengetahui psikologi perkembangan diharapkan seorang pendidik dapat menemukan penyebab-penyebab permasalahan yang dihadapi peserta didik khusunya yang berkaitan dengan perkembangannya. Misalkan, pada masa remaja banyak terjadi perubahan, baik perubahan fisik maupun perubahan psikis. Perubahan perubahan tersebut dapat menimbulkan permasalahan. Remaja merasa tidak puas, selalu ingin tampil beda, serta timbul berbagai konflik dalam dirinya. Dengan bekal psikologi perkembangan seorang pendidik diharapkan dapat membantu siswa yang mengalami permasalahan tersebut.

kutipan dr buku ==> Drs. Soepatwoto, dkk (Psikologi Perkembangan) 2003

No comments: