PERKEMBANGAN ASPEK-ASPEK PSIKIS REMAJA


==> EMOSI
Secara umum emosi diartikan sebagai suatu keadaan yang terangsang dari oeganisme, mencakup perubahan-perubahan-perubahan yang disadari secara mendalam dan perubahan tingkah laku.
Beberapa teori yang membahas hubungan antara emosi dan tingkah laku yaotu : (1) Teori Sentral dari Cannon menyatakan gejala kejasmanian timbul akibat dari emosi yang dialami individu; (2) Teori Periperal dari James Lange menyatakan emosi yang dialami oleh individu merupakan akibat dari adanya perubahan kondisi jasmani individu dan ; (3) Teori Kadaruratan-Emosi dari Cannon-Bard menyatakan emosi merupakan reaksi yang diberkan oleh organisme dalam situasi atau darurat.


Emosi juga berhubungan dan berfungsi sebagai motif yang dapat memotivasi atau menyebabkan timbulnya kekuatan agar individu berbuat atau bertingkah laku. Tingkah laku yang ditimbulkan oleh emosi ini biasa bersifat positif dan juga bisa negatif.
Perubahan fisik yang dialami remaja menyebabkan perubahan psikologis, sehingga dikenal dengan periode Strum and drag atau strom and stress dan heightened emotionality. Remaja digambarkan mempunyai karakteristik emosi yang berkobar-kobar atau mudah meledak, mereka juga menunjukkan perilaku bingung, mudah bertengkar, tidak bergairah, pemalas, suka memberntuk pertahanan diri atau mekanisme pelarian.
Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja diantaralain ialah perubahan fisik, sikap orang tua, lingkungan teman sebaya, sikap terhadap pendidikan atau sekolah, adanya perubahan atau sekolah, adanya perubahan atau tuntutan sosia yang baru.
Upaya yang dapat dilakukan untuk membentuk mengembangkan emosi remaja antara lain dengan memberikan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan emosi remaja seperti disiplin yang tidak kaku, tidak terlalu mengekang, mempberikan perhatian kasih sayang, penuh penerimaan, bersikap konsisten dan memberikan contoh yang baik.

==> INTELEGENSI
Secara umum intelegensi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan skema berfikir dan abstraksi, termasuk di dalamnya kemampuan untuk melakukan berbagai fungsi mental yang meliputi : penalaran, pemahaman, mengingat dan mengaplikasi, dapat berpikir cepat, logis dan mempu menyesuaikan diri terhadap situasi yang baru.

Ada empat tahap perkembangan kognisi menurut Piaget yaitu : (1) Tahap sensorik, dengan ciri pokok segala tindakan/aktivitas tergantung pada naluri dan pengalaman inderawi. (2) Tahap pra-operasional dengan ciri berfikir egosentris, (3) Tahap kongkrit operasional dengan ciri segala sesuatu dipahami berdasarkan sesuatu yang nampak secara kongkrit, dan (4) Tahap formal operasional dengan ciri pokok, individu mampu berfikir abstrak, menyadari dan memperhatikan kepentingan masyarakat dan lingkungan.
Dalam perkembangannya ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan intelek, yaitu (1) Faktor hereditas/bawaan, (2) Faktor lingkungan sebelum lahir/lingkungan rahim ibu yang dipengaruhi oleh kondisi gizi dan nutrisi, ketenangan ibu selama hamil dan tingkat kesehatan ibu hamil, (3) Faktor lingkungan setelah lahir yang dipengaruhi oleh : lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
secara hereditas individu telah memiliki potensi bawaan yang akan membantu perkembangan intelek secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya. karena adanya perbedaan hereditas dan variasi lingkungan adanya perbedaan individu dalam intelektualnya.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk membantu mengembangkan kemampuan intelek antara lain memberikan stimulasi mental yang memadai, menyediakan sarana-prasarana belajar yang memadai, memberikan dorongan dan semangat serta menumbuhkan perasaan mampu.

Artikel ini ringkasan dari Perkembangan aspek-aspek psikis remaja pada buku "Psikologi Perkembangan" olhe Drs. Soeparwoto dkk.

No comments: