Mengupas Kongres PSSI Yang Kisruh Dari Kaca Mata


Sempat terfikir di benak saya saat melihat kongkres PSSI, hem... Seru juga dan jago juga beradu mulutnya maksud saya, he....3 ma'f bapak2 yang sedang debat, saya sebagai pendengar ngeres aja mendengarnya, memperdebatkan hal yang kecil dan melupakan hal yang lebih besar dan sangat besar, merasa reformis padahal sok-reformis (kata komentator he.....3), sok bawa mendat rakyat padahal kepentingan pribadinya, hem... Kliatan sich.... (kata nenek aye nch... Kalau jadi orang kudu punya malu, jadi, malulah kamu sebelum kamu malu-maluin, he....3). Apakah berdebat itu boleh? So pasti jawabnya boleh, tapi.... Ada tapinya nch... Punya malu (dah tau semua kan punya kemaluan, eh rasa malu), punya adat(peraturan), tapi banyak tuch yang mengatur peraturan (maksudnya?????) he..... Jelas2 udah ada tatacaranya, eh.... Loh... kok.... Ngeyel pengen ngatur, gak sesuai ama ini itu, udah tau normali sasi, berarti berwenang untuk menjadi penengah, eh... yang di tengahhi malah sok jadi penengah, sok punya suara, sok punya kuasa, sok punya daerah(daerahnya sapa hayo) dan sok yang laen, ha....3 (Iiulah orang I********), jadi kalau jenengan pengen di hargai seseorang maka hargai lah orla seperti kamu menghargai dirimu sendiri (kata babe gue), jadi ndak maen selak mennyelak, ndak maen ancam meng ancam, ndak maen sok2an, ndak maen ini itu, ha---3. Gak menghargai banget yang di depan itu siapa, gak menghargai banget bangsanya sendiri, gak menghargai banget dirinya sendiri, kita itu gak butuh orang pinter ngomong------------------------------------------, rapat aja belum udah banyak ngomong (udah sech--- baru pembukaan ha---3 dari jam 12-8, cuma mbahas hak bicara), kata Bang Agung Wadeh------ (bener tu), baru awal aja udah adu otot, sarap, mulut (apa lagi yo--- AU ah----).
1. Klu maju taattilah peraturan yang ada dulu (peraturan yang satu aja belum di jalanken udah maen peruturanne kurang ini itu) Pinter--------------- Nyo---------- (kayak ipin dan upin), hal yang sepele seharusnya di sampingkan, karena disitu ada masalah besar yang ditutup-2pi(ada alasan juga kayak gini : yang kecil itu mempengaruhi yang besar, bijak amat ya yang bicara kayak gini).
2. Jangan Fanatik, klu udah fanatik yowes, ora iso di aru-2 sanjange simbah kulo, hem----- itu lah fanatik menganggap dirimu itu diriku (artikan sendiri)
3. Hargai lah orang lain seperti kamu menghargai dirimu sendiri (udah aku jabarin sedikit)
Hem----- kalau di ulas sich bisa2 2 hari dua malem, mrembet sana mrembet sini, ha----3, endak usah banyak-2 Ndak Pikiranne mbludak (ndak bisa nampung) kebiasaan instan, baru bisa cowar-2 trus jadi pemimpin (pikir sendiri saja maksudnya apa). Hem--- yang tercinggung biar tercinggung, wong mereka yang nyinggung rakyat, yang katanya membawa suara rakyat nyatanya juga gitu (kok gitu??? pikir dewe maneh) juga gak mikir, buat apa kita pikirin.
sekian Matur nuwun, Tank_U engkang katah---- selamat pagi--- 

No comments: